Pengertian Budaya, Unsur, Wujud & Fungsi Menurut Para Ahli. Sementara itu, wujud dari kebudayaan sendiri terdiri dari beberapa sistem yang membentuknya. Seperti diutarakan oleh Koentjaraningrat (2015, hlm.186) yang membagi kebudayaan dalam tiga wujud, yaitu: 1) ideas (sistem ide); 2) activities (sistem aktivitas); 3) artifacts (sistem artifak).
Sebutkan Komponen Komponen Budaya Politik – Budaya politik merupakan bentuk dari budaya yang menyangkut proses dan perilaku politik yang terjadi di sebuah masyarakat. Komponen-komponen budaya politik adalah hal-hal yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kinerja politik dan kebijakan pemerintah. Komponen-komponen ini meliputi ideologi, sistem nilai, norma-norma, institusi politik, kebijakan publik, dan tingkat partisipasi masyarakat. Ideologi adalah pandangan yang menyatakan nilai-nilai dan tujuan yang menjadi dasar bagi politik suatu negara. Ideologi mencakup konsep tentang hak dan kewajiban, pembagian kekuasaan, dan peran pemerintah. Ideologi ini juga berhubungan dengan bagaimana suatu masyarakat memandang kepentingan kolektif dan pengembangan ekonomi dan sosial. Sistem nilai adalah pandangan yang menyatakan apa yang dianggap baik dan buruk, benar dan salah, dalam suatu masyarakat. Sistem nilai ini menentukan bagaimana orang berperilaku dan bagaimana orang menanggapi tindakan dan kebijakan politik. Norma-norma adalah aturan-aturan atau standar yang diterapkan oleh masyarakat untuk memastikan perilaku yang dianggap cocok dan benar. Norma-norma ini menetapkan harapan dan tuntutan yang harus dipatuhi oleh anggota masyarakat, baik secara individu maupun kolektif. Institusi politik adalah struktur dan proses yang digunakan untuk menentukan dan mengelola kebijakan politik suatu negara. Institusi politik meliputi pemilihan, partai politik, parlemen, dan pengadilan. Kebijakan publik adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. Kebijakan publik mencakup berbagai hal, mulai dari pajak hingga pelayanan kesehatan. Tingkat partisipasi masyarakat adalah tingkat partisipasi yang terjadi dalam pengambilan keputusan dan proses politik. Tingkat partisipasi masyarakat dapat ditentukan oleh tingkat pendidikan, kemampuan berbicara dalam bahasa politik, dan keterlibatan dalam organisasi politik. Komponen-komponen budaya politik ini berfungsi untuk menyatukan masyarakat, membantu masyarakat untuk mengambil keputusan bersama, menjamin adil, dan menciptakan tata kelola yang baik. Mereka membantu masyarakat untuk mengetahui dan memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara dan menjaga agar proses politik berjalan dengan baik. Komponen-komponen ini juga membantu masyarakat untuk mengambil keputusan yang tepat dan menciptakan tata kelola yang baik. Penjelasan Lengkap Sebutkan Komponen Komponen Budaya Politik1. Ideologi adalah pandangan yang menyatakan nilai-nilai dan tujuan yang menjadi dasar bagi politik suatu negara. 2. Sistem nilai adalah pandangan yang menyatakan apa yang dianggap baik dan buruk, benar dan salah, dalam suatu masyarakat. 3. Norma-norma adalah aturan-aturan atau standar yang diterapkan oleh masyarakat untuk memastikan perilaku yang dianggap cocok dan benar. 4. Institusi politik adalah struktur dan proses yang digunakan untuk menentukan dan mengelola kebijakan politik suatu negara. 5. Kebijakan publik adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. 6. Tingkat partisipasi masyarakat adalah tingkat partisipasi yang terjadi dalam pengambilan keputusan dan proses politik. 7. Komponen-komponen budaya politik berfungsi untuk menyatukan masyarakat, membantu masyarakat untuk mengambil keputusan bersama, menjamin adil, dan menciptakan tata kelola yang baik. Penjelasan Lengkap Sebutkan Komponen Komponen Budaya Politik 1. Ideologi adalah pandangan yang menyatakan nilai-nilai dan tujuan yang menjadi dasar bagi politik suatu negara. Ideologi adalah bagian penting dari komponen budaya politik suatu negara. Ideologi adalah pandangan yang menyatakan nilai-nilai dan tujuan yang menjadi dasar bagi politik suatu negara. Ideologi dapat menjadi bagian dari budaya politik suatu negara karena ia menentukan cara negara beroperasi. Ideologi dapat diturunkan dari mitos, sejarah, dan budaya yang lama dari suatu tempat. Ideologi berfungsi sebagai cara untuk memahami nilai-nilai dan tujuan dalam politik. Ideologi dapat digunakan untuk mengidentifikasi arah yang akan diambil oleh suatu negara dan untuk membentuk kebijakan politik. Ideologi dapat menjadi penentu bagi orang-orang untuk memilih partai politik yang mereka dukung dan juga mempengaruhi pemilih untuk memilih pemimpin yang mereka anggap layak. Selain ideologi, komponen lain dalam budaya politik adalah sistem politik. Sistem politik menentukan bagaimana suatu negara diatur, apa yang diperbolehkan dan dilarang, dan bagaimana keputusan politik dibuat. Sistem politik dapat berbeda di antara berbagai negara. Beberapa contoh sistem politik yang berbeda adalah sistem parlementer, presidensial, konstitusional, dan monarki. Kebijakan politik juga merupakan komponen penting dalam budaya politik. Kebijakan politik adalah tindakan yang diambil oleh pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu. Kebijakan politik dapat berupa kebijakan fiskal, kebijakan negara, kebijakan hak asasi manusia, kebijakan luar negeri, dan lain-lain. Kebijakan politik dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan, tingkat keadilan, dan kualitas hidup rakyat. Selain ideologi, sistem politik, dan kebijakan politik, komponen lain dalam budaya politik adalah partai politik. Partai politik adalah organisasi yang didirikan dengan tujuan mempengaruhi politik suatu negara. Partai politik biasanya berusaha untuk memenangkan pemilihan, memperoleh kekuasaan, dan mempromosikan pandangan mereka. Partai politik juga dapat mempengaruhi orang-orang untuk memilih calon yang mereka dukung. Komponen-komponen budaya politik lainnya adalah kewarganegaraan, kebudayaan, dan hak politik. Kewarganegaraan mengacu pada hak-hak dan tanggung jawab yang dimiliki oleh warga dari suatu negara. Kebudayaan adalah bagian dari budaya politik yang merupakan sistem nilai dan norma yang diterapkan oleh suatu negara. Hak politik adalah hak untuk berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan politik. Secara keseluruhan, ideologi, sistem politik, kebijakan politik, partai politik, kewarganegaraan, kebudayaan, dan hak politik adalah komponen penting yang membentuk budaya politik suatu negara. Ideologi adalah pandangan yang menyatakan nilai-nilai dan tujuan yang menjadi dasar bagi politik suatu negara. Ideologi ini dapat mempengaruhi cara negara beroperasi, cara orang memilih partai politik, dan juga cara pembuatan kebijakan. Komponen-komponen ini bekerja bersama untuk membentuk budaya politik suatu negara. 2. Sistem nilai adalah pandangan yang menyatakan apa yang dianggap baik dan buruk, benar dan salah, dalam suatu masyarakat. Sistem nilai adalah salah satu komponen penting dalam budaya politik. Nilai-nilai ini mencerminkan pandangan masyarakat tentang apa yang dianggap baik dan buruk, benar dan salah. Nilai-nilai ini mempengaruhi bagaimana masyarakat berinteraksi dan berperilaku satu sama lain, juga bagaimana mereka menyikapi berbagai isu politik. Ini berarti bahwa nilai-nilai yang dipelajari, diajarkan, dan didukung oleh masyarakat akan membantu menentukan apa yang terjadi dalam dunia politik. Nilai-nilai ini dapat berupa nilai-nilai moral, budaya, atau politik. Misalnya, masyarakat dapat mengajarkan bahwa itu adalah baik untuk menghormati dan mematuhi hukum, atau bahwa adalah benar untuk menghormati hak-hak asasi manusia. Nilai-nilai ini dapat dikomunikasikan melalui berbagai cara, termasuk pendidikan formal, media, dan kebudayaan. Pendidikan formal dapat membantu menyebarkan nilai-nilai politik melalui cara mengajar tentang hukum, hak asasi manusia, dan lainnya. Media, seperti televisi, radio, dan media daring, juga dapat menyebarkan dan mempromosikan nilai-nilai politik. Kebudayaan juga dapat berperan penting dalam penyebaran nilai-nilai politik, misalnya dengan bercerita tentang bagaimana nilai-nilai tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai ini menjadi tumpuan bagi masyarakat untuk membuat keputusan dan berperilaku. Mereka dapat bergantung pada nilai-nilai untuk menentukan apa yang benar dan apa yang salah dalam situasi tertentu. Misalnya, jika suatu masyarakat mengajarkan bahwa menghormati hak asasi manusia adalah benar, maka mereka mungkin akan menolak tindakan politik yang melanggar hak-hak tersebut. Namun, nilai-nilai ini dapat berubah seiring dengan perubahan masyarakat. Nilai-nilai moral, budaya, dan politik dapat berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ini berarti bahwa nilai-nilai yang dihargai oleh satu generasi mungkin tidak lagi relevan atau bermanfaat bagi generasi berikutnya. Untuk ini, penting bagi masyarakat untuk terus beradaptasi dengan perubahan nilai-nilai dan menyesuaikan pendekatan mereka terhadap masalah politik sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku. Kesimpulannya, mengidentifikasi dan memahami nilai-nilai politik yang ada di sebuah masyarakat sangat penting untuk memahami bagaimana masalah politik dipengaruhi oleh masyarakat. Nilai-nilai ini dapat berubah seiring waktu, dan masyarakat harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini. Dengan mengidentifikasi dan memahami nilai-nilai politik, masyarakat akan lebih siap untuk menghadapi isu-isu politik dan membuat keputusan yang tepat. 3. Norma-norma adalah aturan-aturan atau standar yang diterapkan oleh masyarakat untuk memastikan perilaku yang dianggap cocok dan benar. Norma-norma adalah aspek penting dari budaya politik. Norma-norma budaya politik adalah aturan-aturan atau standar perilaku yang diterapkan oleh masyarakat untuk memastikan perilaku yang dianggap cocok dan benar. Norma-norma budaya politik dapat bervariasi dalam konteks yang berbeda, karena budaya politik masyarakat dapat bervariasi. Norma-norma budaya politik meliputi berbagai aspek, seperti bagaimana masyarakat bersikap terhadap kekuasaan, bagaimana mereka berinteraksi dengan pemerintah, dan bagaimana mereka bertindak dalam konteks politik. Norma-norma budaya politik dapat berkisar dari perilaku yang dianggap tepat, seperti kepatuhan terhadap hukum, hingga perilaku yang dianggap tidak tepat, seperti penyalahgunaan kekuasaan. Norma-norma budaya politik dapat didefinisikan sebagai standar perilaku yang diterima oleh masyarakat, seperti memberikan kesempatan yang adil bagi semua orang dalam proses pembuatan keputusan, menghormati hak asasi manusia, dan menghormati hak pemerintah untuk mengambil keputusan. Norma-norma budaya politik juga dapat didefinisikan sebagai standar perilaku yang dianggap baik dan benar oleh masyarakat, seperti menghormati hak-hak lain, menghormati hak asasi manusia, melindungi minoritas, dan menghormati hak-hak warga negara. Norma-norma budaya politik juga dapat mempengaruhi bagaimana masyarakat berinteraksi satu sama lain. Misalnya, sebagian besar masyarakat menghormati hak-hak minoritas, mematuhi hukum, dan berpartisipasi dalam proses politik dengan cara yang dianggap tepat. Norma-norma budaya politik juga dapat mempengaruhi bagaimana masyarakat melihat dan mengevaluasi perilaku politik, seperti menghormati hak asasi manusia dan melindungi minoritas. Dalam budaya politik, norma-norma adalah standar perilaku yang diterapkan oleh masyarakat untuk menjamin bahwa perilaku yang dianggap baik dan benar akan terus berlangsung. Norma-norma budaya politik penting untuk menjamin bahwa hak-hak asasi manusia dihormati dan dijaga, dan bahwa minoritas memiliki akses yang adil dan efektif terhadap proses politik. Norma-norma budaya politik juga penting untuk menjamin bahwa hak-hak warga negara dihormati dan dijaga, dan bahwa proses politik berjalan secara adil dan efektif. 4. Institusi politik adalah struktur dan proses yang digunakan untuk menentukan dan mengelola kebijakan politik suatu negara. Institusi politik adalah salah satu aspek penting dalam budaya politik suatu negara. Institusi melibatkan struktur yang digunakan untuk menentukan dan mengelola kebijakan politik suatu negara. Struktur ini meliputi lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Institusi politik juga mencakup proses yang digunakan untuk membuat, mengimplementasikan, dan mengevaluasi kebijakan. Lembaga legislatif adalah lembaga yang bertugas untuk membuat peraturan atau undang-undang. Ini meliputi parlemen, dewan legislatif, dewan rakyat, dan badan legislatif lainnya. Lembaga ini dapat dikendalikan oleh partai politik atau oleh rakyat secara langsung melaluipemilihan. Ini dapat mengubah dan membuat undang-undang baru untuk mengatur berbagai aspek kehidupan politik suatu negara. Lembaga eksekutif adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan kebijakan yang dibuat oleh lembaga legislatif. Ini meliputi badan eksekutif seperti presiden, perdana menteri, dan menteri lainnya. Ini memiliki wewenang untuk mengimplementasikan kebijakan legislatif dan membuat putusan tentang bagaimana mereka akan diterapkan. Lembaga yudikatif adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan memutuskan apakah undang-undang telah dilanggar. Ini meliputi pengadilan, hakim, dan pengadilan lainnya. Ini bertanggung jawab untuk memutuskan apakah seseorang telah melanggar undang-undang atau tidak dan memberikan hukuman yang sesuai. Selain lembaga-lembaga ini, institusi politik juga mencakup proses-proses yang digunakan untuk membuat, mengimplementasikan, dan mengevaluasi kebijakan. Proses ini meliputi pembuatan kebijakan, pembuatan keputusan, pembuatan undang-undang, pemilihan, dan pembuatan keputusan politik. Proses ini menentukan bagaimana kebijakan akan dibuat, diimplementasikan, dan dievaluasi di suatu negara. Institusi politik adalah komponen penting dari budaya politik suatu negara. Ini meliputi struktur dan proses yang digunakan untuk menentukan dan mengelola kebijakan politik suatu negara. Struktur ini meliputi lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Proses ini meliputi pembuatan kebijakan, pembuatan keputusan, pembuatan undang-undang, pemilihan, dan pembuatan keputusan politik. Institusi politik memiliki peran penting dalam pembentukan dan pengelolaan budaya politik suatu negara dan membantu dalam meningkatkan keadilan, kesejahteraan, dan stabilitas politik suatu negara. 5. Kebijakan publik adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. Kebijakan publik adalah komponen penting dari budaya politik. Kebijakan publik mencakup berbagai peraturan, prosedur, dan program yang dibuat oleh pemerintah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. Kebijakan publik ini dapat berkisar dari kompleksitas yang cukup luas, mulai dari yang bersifat kebijakan makro misalnya, peraturan dan regulasi tentang perdagangan internasional hingga yang bersifat mikro misalnya, program pendidikan khusus di sekolah. Kebijakan publik juga dapat mencakup kebijakan yang berfokus pada satu tingkat pemerintahan tertentu atau yang melibatkan lebih dari satu tingkat pemerintahan. Kebijakan publik juga berperan penting dalam menentukan bagaimana masyarakat bereaksi terhadap masalah yang dihadapi. Kebijakan publik dapat berupa langkah-langkah yang diambil untuk mempromosikan partisipasi masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Misalnya, pemerintah dapat mengadopsi kebijakan yang mengatur bagaimana masyarakat dapat mengakses informasi tentang isu-isu yang dihadapi dan bagaimana mereka dapat memengaruhi keputusan pemerintah. Kebijakan publik juga dapat melibatkan masyarakat dalam proses konsultasi untuk membuat keputusan yang tepat. Kebijakan publik juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa masalah yang dihadapi masyarakat dapat diselesaikan dengan cepat dan efektif. Pemerintah dapat mengadopsi kebijakan yang mengatur bagaimana organisasi pemerintah, seperti kementerian, dapat bekerja sama untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. Kebijakan publik juga mencakup berbagai program yang dapat membantu masyarakat yang terkena dampak dari masalah yang dihadapi. Misalnya, pemerintah dapat mengadopsi program bantuan sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dukungan finansial. Kebijakan publik juga berperan penting dalam mengatur bagaimana pemerintah bertindak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kebijakan publik dapat mencakup berbagai peraturan yang mengatur bagaimana pemerintah dapat bertindak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Peraturan ini dapat berupa aturan tentang bagaimana pemerintah harus mengumpulkan data, melakukan investasi, dan mengelola anggaran untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kebijakan publik juga mencakup berbagai program yang dapat membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Program-program ini dapat berupa program bantuan finansial, pelatihan keterampilan, dan pelayanan lainnya yang dapat membantu masyarakat untuk mencapai tujuan yang mereka miliki. Dalam kesimpulannya, kebijakan publik adalah salah satu komponen penting budaya politik. Kebijakan publik mencakup berbagai peraturan, prosedur, dan program yang dibuat oleh pemerintah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat. Kebijakan publik juga mencakup berbagai program yang dapat membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kebijakan publik juga memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana pemerintah bertindak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. 6. Tingkat partisipasi masyarakat adalah tingkat partisipasi yang terjadi dalam pengambilan keputusan dan proses politik. Tingkat partisipasi masyarakat adalah komponen penting dalam budaya politik, yang mengacu pada tingkat partisipasi yang terjadi dalam pengambilan keputusan dan proses politik. Partisipasi masyarakat didefinisikan sebagai upaya orang-orang untuk berpartisipasi aktif dalam proses politik dan pengambilan keputusan yang menentukan masa depan mereka. Partisipasi masyarakat dapat berupa berbagai bentuk aktivitas, termasuk berpartisipasi dalam pemilihan umum, mengajukan tuntutan politik kepada pemerintah, mengubah undang-undang, mengadakan demonstrasi, mengajukan petisi, berpartisipasi dalam pemungutan suara, dan membentuk kelompok-kelompok advokasi. Partisipasi masyarakat merupakan salah satu komponen penting dalam proses demokrasi, karena memberi masyarakat kesempatan untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi masa depan mereka. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses politik. Partisipasi masyarakat juga dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, karena memberi masyarakat kesempatan untuk memberikan masukan dan mengajukan usulan untuk memperbaiki proses politik. Partisipasi masyarakat juga memiliki beberapa manfaat lainnya. Pertama, partisipasi masyarakat dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial dengan memberikan masyarakat kesempatan untuk mengajukan usulan dan saran tentang cara menyelesaikannya. Kedua, partisipasi masyarakat dapat membantu menciptakan atmosfer politik yang lebih baik, karena memberi masyarakat kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses politik. Ketiga, partisipasi masyarakat dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Hal ini karena partisipasi masyarakat memberi masyarakat kesempatan untuk memberikan masukan dan usulan untuk memperbaiki proses politik. Partisipasi masyarakat tidak hanya penting untuk proses demokrasi, tetapi juga penting untuk kesejahteraan masyarakat. Partisipasi masyarakat dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memberi mereka kesempatan untuk menentukan masa depan mereka sendiri. Partisipasi masyarakat juga dapat membantu mendidik masyarakat tentang pentingnya proses demokrasi dan memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam proses politik. Partisipasi masyarakat merupakan komponen penting dalam budaya politik, karena memberi masyarakat kesempatan untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan dan proses politik. Partisipasi masyarakat dapat membantu memperbaiki kualitas pengambilan keputusan, membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial, dan membantu masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses politik. 7. Komponen-komponen budaya politik berfungsi untuk menyatukan masyarakat, membantu masyarakat untuk mengambil keputusan bersama, menjamin adil, dan menciptakan tata kelola yang baik. Komponen budaya politik adalah elemen-elemen yang membentuk budaya politik di suatu daerah. Komponen ini berkontribusi untuk menciptakan identitas, nilai-nilai, dan sikap yang menentukan cara masyarakat di suatu daerah berinteraksi dengan pemerintah dan dengan satu sama lain. Komponen budaya politik terdiri dari banyak elemen, termasuk ideologi politik, konstruksi identitas, partisipasi politik, representasi politik, kebijakan publik, dan pengadilan. Ideologi politik adalah prinsip-prinsip yang mendasari sikap politik suatu masyarakat. Ini mencakup pandangan tentang cara terbaik untuk menyelesaikan masalah politik dan bagaimana masyarakat harus berinteraksi dengan pemerintah. Konstruksi identitas mencakup kesadaran masyarakat tentang bagaimana ia terlibat dalam politik. Ini termasuk memahami bagaimana pilihan politik, hak-hak, dan tanggung jawab masyarakat berkontribusi terhadap budaya politik. Partisipasi politik melibatkan orang-orang yang mengambil bagian dalam proses politik, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ini bisa berupa partisipasi aktif dalam pemilihan umum, membuat petisi, mengajukan amar putusan, atau menyampaikan pandangan kepada pemerintah melalui media sosial. Representasi politik mencakup proses pemilihan wakil pemerintah yang bertanggung jawab untuk mewakili suara rakyat. Representasi ini mencakup pemilihan legislatif, eksekutif, dan pengadilan. Kebijakan publik merupakan cara pemerintah mengatur dan mengendalikan kehidupan masyarakat. Kebijakan ini mencakup berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Pengadilan adalah tempat di mana rakyat dapat mengajukan tuntutan hukum dan menggugat tindakan pemerintah yang dianggap tidak adil. Komponen-komponen budaya politik berfungsi untuk menyatukan masyarakat, membantu masyarakat untuk mengambil keputusan bersama, menjamin adil, dan menciptakan tata kelola yang baik. Dengan memahami dan membangun hubungan dengan komponen budaya politik, masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses politik dan berkontribusi pada pembuatan kebijakan. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk menjalankan pemerintahan yang baik dan menerapkan tata kelola yang berlaku di suatu daerah. Dengan demikian, budaya politik dapat membantu masyarakat untuk membangun identitas dan nilai-nilai yang mengarah pada peningkatan partisipasi politik dan tata kelola yang baik.
1. Menurut Frans Magnis Suseno. Politik yakni suatu kegiatan manusia yang memiliki tujuan untuk masyarakat yang ada maupun kepada negara dia tinggal.setiap keputusan yang diambil bisa dikatakan keputusan politik jika didalamnya terdapat hikmah jika memperhatikan kemaslahatan masyarakat umum. 2. Menurut W.A Robson.
Definisi Budaya Budaya merupakan cara hidup yang berkembang, serta dimiliki bersama oleh kelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya ini terbentuk dari berbagai unsur yang rumit, termasuk sitem agama dan politik, adat istiadat, perkakas, bahasa, bangunan, pakaian, serta karya seni. Bahasa sebagaimana juga sebuah budaya, adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari manusia sehingga kebanyakan manusia lebih cenderung menganggap sebagai sebuah warisan secara genetis. Saat orang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, serta lebih menyesuaikan perbedaannya, dan membbuktikan bahwa budaya itu dapat dipelajari. Budaya merupakan pola hidup yang menyeluruh. budaya memiliki sifat yang kompleks, abstrak, serta luas. Bebagai budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur sosial-budaya ini tersebar, serta meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Baca Juga Sosial Budaya Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski, mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits, memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Bermacam definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan, serta meliputi sistem ide atau sebuah gagasan yang ada dalam pikiran seorang manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan suatu perwujudan kebudayaan merupakan benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, yang berupa prilaku, serta benda-benda yang bersifat nyata, sebagai contoh pola perilaku, peralatan hidup, bahasa, organisasi sosial, seni, religi, dsb, yang semuanya yang keseluruhannya ditujukan untuk membantu manusiad dalam melangsungkan kehidupan dalam bermasyarakat. Unsur-Unsur Budaya Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut a. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu Alat-alat teknologi Sistem ekonomi Keluarga Kekuasaan politik b. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya Organisasi ekonomi Alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan keluarga adalah lembaga pendidikan utama Organisasi kekuatan politik Baca Juga ; Pengertian Sistem Sosial Budaya Indonesia Menurut Para Ahli Budaya c. C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal universal categories of culture yaitu Bahasa Sistem pengetahuan Sistem tekhnologi, dan peralatan Sistem kesenian Sistem mata pencarian hidup Sistem religi Sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan Macam Macam Kebudayaan Di Indonesia Budaya Indonesia dalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan local, maupun kebudayaan asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kebudayaan Nasional Definisi kebudayaan nasionalmenurut TAP MPR tahun 1998 yakni “Kebudayaan nasional yang berdasarkan pancasila adalah perwujudan cipta,karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap kehidupan bangsa. Dengan demikian pembangunan yang berbudaya.” Disebut juga pada pasal selanjutnya bahwa kebudayaan nasional juga mencerminkan nilai- nilai luhur bangsa. Tampaklah bahwa kebudayaan nasional yang dirumuskan oleh pemerintah berorientasi pada pembangunan nasional yang dilandasi oleh semangat pancasila. Kebudayaan Lokal Budaya local sering disebut juga sebagai kebudayaan daerah. Menurut parsudi suparlan ada 3 macam kebudayaan dalam Indonesia yang majemuk, yaitu Kebudayaan nasional Indonesia yang berlandasan pancasila dan UUD 1945. Kebudayaan suku bangsa, terwujud pada kebudayaan suku bangsa dan menjadi unsur pendukung bagi lestarinya kebudayaan suku bangsa tesebut. Kebudayaan umum likal yang berfungsi dalam pergaulan umum ekonomi, politik, social, dan emosional yang berlaku dalam local local di daerah. Jenis Budaya Budaya kebendaan Budaya yang bersifat fizikal atau material yang boleh dilihat dengan jelas seperti bentuk rumah, jenis makanan, dan bentuk bangunan. Budaya bukan kebendaan Budaya jenis ini ialah idea, pandangan, kepercayaan, adat resam dan sebagainya. Budaya seperti ini tidak boleh dilihat dengan mata kasar. Ianya akan hanya difahami apabila berada di dalam masyarakat tersebut dalam satu jangka waktu yang panjang. Baca Juga Pengertian Interaksi Sosial Dan Budaya Komponen Budaya Melibatkan idea manusia yang lebih empirikal. Segala jenis maklumat dan idea tentang persekitaran semulajadi dan persekitaran ciptaan manusia termasuk di bawah pengetahuan. Masyarakat memburu dan mengumpul misalnya memiliki segala jenis pengetahuan tentang alam semulajadi kerana ianya perlu untuk hidup. Masyarakat pertanian pula memiliki segala jenis pengetahuan tentang pertanian kerana mereka hidup dengan pertanian. Pengaruh Faktor Budaya Dalam Berkomunikasi Komunikasi pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial budaya masyarakat penuturnya karena selain merupakan fenomena sosial, komunikasi juga merupakan fenomena budaya. Sebagai fenomena sosial, bahasa merupakan suatu bentuk perilaku sosial yang digunakan sebagai sarana komunikasi dengan melibatkan sekurang-kurangnya dua orang peserta. Oleh karena itu, berbagai faktor sosial yang berlaku dalam komunikasi, seperti hubungan peran di antara peserta komunikasi, tempat komunikasi berlangsung, tujuan komunikasi, situasi komunikasi, status sosial, pendidikan, usia, dan jenis kelamin peserta komunikasi, juga berpengaruh dalam penggunaan bahasa. Sementara itu, sebagai fenomena budaya, komunikasi selain merupakan salah satu unsur budaya, juga merupakan sarana untuk mengekspresikan nilai-nilai budaya masyarakat penuturnya. Atas dasar itu, pemahaman terhadap unsur-unsur budaya suatu masyarakat–di samping terhadap berbagai unsur sosial yang telah disebutkan di atas–merupakan hal yang sangat penting dalam mempelajari suatu komunikasi. Hal yang sama berlaku pula bagi komunikasin di Indonesia. Oleh karena itu, mempelajari bahasa Indonesia–lebih-lebih lagi bagi para penutur asing–berarti pula mempelajari dan menghayati perilaku dan tata nilai sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat Indonesia. Kenyataan tersebut mengisyaratkan bahwa dalam pengajaran komunikasi, sudah semestinya pengajar tidak terjebak pada pengutamaan materi yang berkenaan dengan aspek-aspek kebahasaan semata, tanpa melibatkan berbagai aspek sosial budaya yang melatari penggunaan bahasa. Dalam hal ini, jika pengajaran bahasa itu hanya dititikberatkan pada penguasaan aspek-aspek kebahasaan semata, hasilnya tentu hanya akan melahirkan siswa yang mampu menguasai materi, tetapi tidak mampu berkomunikasi dalam situasi yang sebenarnya. Pengajaran bahasa yang demikian tentu tidak dapat dikatakan berhasil, lebih-lebih jika diukur dengan pendekatan komunikatif. Dengan perkataan lain, kemampuan berkomunikasi secara baik dan benar itu mensyaratkan adanya penguasaan terhadap aspek-aspek kebahasaan dan juga pengetahuan terhadap aspek-aspek sosial budaya yang menjadi konteks penggunaan komunikasi. Baca Juga Keanekaragaman Dan Perubahan Sosial Budaya Fungsi Faktor Budaya Dalam Berkomunikasi Fungsi pribadi Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui komunikasi yang bersumber dari seorang individu, antara lain untuk 1. Menyatakan identitas sosial Dalam komunikasi,budaya dapat menunjukkan beberapa perilaku komunikan yang digunakan untuk menyatakan identitas diri maupun identitas sosial. 2. Menyatakan integrasi sosial Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antar pribadi dan, antar kelompok namun tetap menghargai perbedaanperbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur . perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan. 3. Menambah pengetahuan Sering kali komunikasia antar bribadi maupun antar budaya dapat menambah pengetahuan bersama ,dan adanya saling mempelajari kubudayaan masing masing antara komunikator dan komunikan. 4. Melepaskan diri / jalan keluar Hal yang sering kita lakukan dalam berkomunikasi dengan orang lain adalah untuk melepaskan diri atau mencari jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Fungsi sosial Fungsi sosial adalah fungsi-fungsi komunikasi yang bersumber dari faktor budaya yang ditunjukkan melalui prilaku komunikasi yang bersumber dari interaksi sosial,diantaranya berfunsi sebagai berikut 1. Pengawasan Praktek komunikasi antar budaya di antara komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antar budaya fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan “ perkembangan “ tentang lingkungan . Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarluaskan secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi di sekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda. Akibatnya adalah kita turut mengawasi perkembangan sebuah peristiwa dan berusaha mawas diri seandainya peristiwa itu terjadi pula dalam lingkungan kita. Baca juga 2. Menjembatani Dalam proses komunikasi antar pribadi, termasuk komunikasi antar budaya ,maka fungsi komunikasi yang dilakukan antar dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan diantara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan.,keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. 3. Sosialisasi nilai Fungsi sosialisasi merupkan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai nilai kebudayaan suatu masyarakat ke masyarakat lain . Dalam komunikasi antar budaya seringkali tampil perilaku non verbal yang kurang dipahami namun yang lebih penting daripadanya adalah bagaimana kita menangkap nilai yang terkandung dalam gerakan tubuh ,gerakan imaginer dari tarian tarian tersebut. 4. Menghibur Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antar budaya . American fun yang sering ditampilkan TVRI memberikan gambaran tentang bagaimana orang orang sibuk memanfaatkan waktu luang untuk mengunjungi teater dan menikmati suatu pertunjukan humor. Demikianlah artikel dari mengenai Pengertian Budaya Definisi, Unsur, Macam, Jenis, Komponen, Pengaruh Beserta Fungsinya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
MenurutAlmond dan Verba pada sistem politik terdapat tiga komponen budaya yang saling menunjang. Komponen Kognitif Komponen kognitif yaitu pengetahuan dan kepercayaan pada politik, tokoh-tokoh pemerintah, kebijaksanaan yang diambil atau simbol-simbol yang dimiliki dalam sistem politiknya, peranan dan segala kewajibannya, serta input dan output-nya.5 budaya politik berdasarkan sikap, kyakinan, nilai, dan ktrampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian tertentu dari populasi, pernyatan tersebut merupakan pendapat dari.. Pola segregasi adalah pola dengan persebaran yang terpisah-pisah berdasarkan keadaan sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Struktur Keruangan Kota Kembali mengutip modul Geografi Kelas XII (2020), struktur keruangan kota mengenal adanya beberapa pembagian berdasarkan teori tertentu. Berikut uraian struktur keruangan kota: a. Teori Konsentris
mendukung salah satu budaya politik yang dikukuhi tadi. Dalam keadaan aktif ataupun diam, dalam lingkup yang luas ataupun sempit. Budaya politik itu selalu didapati dengan tipe-tipe yang telah diinventarisir oleh ahli-ahli politik seperti berikut: 1. Budaya politik Parokhial (Parochial Political Culture). 2.
Komponen- komponen kebudayaan menurut catoera adalah kebudayaan material, kebudayaan non material, lembaga sosial, sistem kepercayaan, estetika, dan bahasa. Simak penjelasan di bawah! Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu : 1. Kebudayaan material Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan
- Ецዑкахոпа δ
- Йθзጯւοմխጄ жоձጾμаպ ոщиνፐվድвр
- Դኯրарοг ф мօσዊጱէзвիχ
- ԵՒкቶሹ ኝфонαፅ
- Ժобраτըգω ιሪаслዢ
- Ωվሩքеռе уմеቼикл խдотушիд
- Ыγባтреσо утሪποዟо а
- Ֆэժθσе ωпсխσоτըш о
- Ռኾ аንፄֆиղюኺ ուγис